Ini Ceritaku. Apa Ceritamu?
Syifa Nabila's official blog. The Big fan of Chelsea FC and Frank James Lampard♡
Selasa, 07 Mei 2013
Benitez Isyaratkan Mourinho Latih Chelsea
Source: INILAH.com
Kabar terbaru yang beredar di Inggris menyebutkan bahwa Mourinho sudah menandatangani kesepakatan pra-kontrak bersama Chelsea. Mou bahkan telah menyerahkan kepada Chelsea daftar pemain yang diinginkannya musim depan, salah satu diantaranya bomber Atletico Madrid Radamel Falcao.
Dalam konfrensi pers jelang pertandingan derbi London kontra Tottenham Hotspur, Kamis (9/5/2013) dinihari WIB, Benitez membenarkan bahwa Mourinho bakal menjadi suksesornya sebagai pelatih Chelsea pada musim depan.
"Anda semua tentunya sudah tahu bahwa musim depan akan ada pelatih baru di Chelsea. Jadi semuanya sudah sangat jelas. Saya rasa semuanya juga sudah tahu siapa pelatih baru itu," ungkap Benitez dilansir Sky Sports.
Dengan demikian, maka dipastikan Benitez tidak memiliki pekerjaan di musim depan. Pelatih asal Spanyol itu pun tak ingin terlalu memusingkan kondisi tersebut. Dia hanya ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya di Chelsea.
"Saya hanya perlu berkonsentrasi penuh menyelesaikan pekerjaan saya di sini. Saya tak peduli apa yang bakal terjadi musim depan," mantan arsitek Liverpool itu memungkasi.
Mourinho sebenarnya masih terikat kontrak bersama Real Madrid hingga 2016. Namun, perseteruan dengan presiden Florentino Perez dan para pemainnya membuat Mou tak kerasan lagi berada di Estadio Santiago Bernabeu.
I Don't Know The Title
This is my LIA's homework. Enjoy!
***
Roby and Andrea were walking in the park
beside the school. After walk several minutes, they decided to sat under the
big tree.
“Hi, Andrea. I heard Mr. Aston announce
the stories which have been selected for the national competition.”
“Yeah,” Andrea replied, unenthusiastic.
“You don’t sound too excited about it.
You took part, didn’t you?” Asked Roby.
Andrea sighed heavily and then hee
nodded his head, “You took part too, didn’t you?”
“Yes, I did.” Roby answered.
Andrea lean back to the tree. He was looking
down at his shoesand rolled his eyes. He felt uncomfortable.
“Hi, you are OK, aren’t you?” Roby
asked. He looks so worried about his friend.
“I’m fin, Rob. I just …” Andrea stopped
his sentence.
“Just what?”
“Um… N-Nothing. Yeah nothing.” Andrea
stammered.
“Come on! Wanna talk about it with me?”
Roby offered.
Andrean took a deep breath trying to
find the right word. He really really want to talk about something with Roby
but he afraid it would hurt Roby’s heart.
“I think your story is better than mine.”
Andrea said.
“What do you mean? I didn’t get it.”
“Yes. You can see the result. You are
the third winner and I got nothing.” Andrea rolled his eyes. He saw Roby felt
guilty.
“I’m sorry, Ndre. I don’t know you want
that position…” Roby sighed.
“But you were winning it last year,
weren’t you?” Roby said. “Come on! Don’t be sad like this.”
Actually, Andrea felt heartbroken but
he mustn’t be a crybaby. So, he smiled to Roby.
“I think it’s going to be great, you
know. I can learn from my fault, can I?” Andrea looked at Roby again.
Roby smiled.
“That’s Andrea I know. I’m sure you’ll
make it next year.”
Kamis, 02 Mei 2013
My LIA's Homework
This is my homework. Let's check!
1.) A: What're you doing, Tommy?
B: I am reading a novel. This is my favorite novel
2.) A: How about now?
B: I am watching DVD. The movie is so frightening!
3.) A: Hey, what are you doing now?
B: I'm strolling around.
4.) A: Chatting with someone?
B: Yes. He is my close friend and now we're talking about some jokes.
5.) A: Can you tell me what kind of music that you listening to?
B: Classic Rock!
6.) A: Now if you're busy doing all that, when are you going to draw?!
B: I think later. Because it's difficult to find the idea
The End.
Give me score ya, Miss :)
Kamis, 21 Maret 2013
Tragedi Lamborgini 19 Maret 2013
Whoaaaaa…
Hari ini bener-bener gila!
Sampe pulang
pun, gue tetep ngakak kalo inget kejadian siang ini.
Bukan. Bukan
tentang Chelsea, kok! Bukan tentang Lampard dan bukan tentang Oscar. Ini cerita
gue sama temen-temen gue waktu naik Lamborgini berplat warna kuning. Kita emang
norak, sih. Baru kali ini naik Lamborgini kayak beginian.
Oke, let’s begin the story.
Ceritanya,
siang ini bener-bener panas banget. Ciyusan. Mana tadi abis Ujian Sekolah mapel
matematika sama PKn. Bener-bener dikuras abis, nih, otak.
Seperti
biasa, gue, Endah, Haniza, Rizki, Irfan, dan Dhimas pulang bareng. Awalnya,
sih, ada si Billy jbjb. Tapi tau tuh anak tiba-tiba ngilang. Kayaknya sih mau
nemuin you-know-who.
Yah, kayak
biasalah kita jalan berenam. Ketawa sana ketawa sini. Tapi tiba-tiba ada
sesuatu yang bikin gue spot jantung.
Kak Haekal!
Awalnya si
Rizki teriak, “Haekal!”
Trus, Dhimas
langsung bilang, “Tuh sip, Haekal.”
Spontan, gue pun bilang, “Mana?”
Spontan, gue pun bilang, “Mana?”
Tiba-tiba,
motor warna item lewat di depan gue. Pengendaranya pake helm, sih. Jadi nggak
terlalu keliatan. Tapi yang bikin gue yakin itu Kak Haekal adalah tasnya dengan
tali tulisan ‘POLICE LINE’ warna kuning. Dulu, gue sempet berpikir bahwa hanya
anak-anak alay yang make tas begituan. Tapi, setelah gue liat Kak Haekal pasang
avatar twitter pake tas begituan, gue tambah mikir. Sebenernya, gue yang
ketinggalan mode apa Kak Haekal yang alay, sih? Hahaha… Canda Kak!
Gue kangen
banget sama Kak Haekal.
Eits, jangan
mikir yang aneh-aneh dulu! Kangen dalam artian bukan berarti gue suka atau ada
rasa sama dia. Cuma sebatas kangen. Kangen ngejek MU di depan dia. Kangen liat
dia di kelas 9-11. Kangen ngegosipin cewek mana lagi yang bakalan jadi
pacarnya. Kangen ngestalking timelinenya (wkwk.. Just kidding).
Udah, tuh, ya
mikirin Kak Haekalnya. Gue sama yang lain jalan terus sampe Sajim.
Nggak sampe
sejam kemudian, sesuatu yang kita tunggu dateng! Sebuah Lamborgini berwarna
merah dan berplat warna kuning. Yeaaahhhhh \m/
Waktu di
angkot, si Ijah duduk di samping you-know-who.
Sedangkan
Syifa Nabilampard duduk di antara Endah dan Dhimas. Sebelah kiri Syifa si
Endah, dan sebelah kanan Syifa si Dhimas.
And the last, Rizki duduk
di depan. Di samping supir yang tampang mukanya super bete.
Seperti
biasa, gue sama Irfan suka adu argumen. Siapa yang menang, bakalan dapet poin
satu. Awalnya, kita cuma adu argumen yang berhubungan dengan Haniza doang. Tapi
sekarang, kita adu ngomong apa aja. Setiap gue menang, gue bakalan dapet poin
satu. Begitu juga Irfan.
Nah,
kebetulan, tadi pas di tangga sekolah, Haniza ngerangkul gue. Yes. Gue dapet
poin satu. Gue pun pamer ke Irfan. Haha.
Eh, pas di
dalem Lamborgini, dia ngebales gue, tuh!
Oke. Poin
kita satu sama. Tapi si Irfan bilang kayak gini, “Satu kosong, ya, sip. Gue
satu lo kosong.”
Dan gue pun
ngebales, “Lah, enggaklah. Satu samaaaaa…”
Gue sama
Irfan terus berantem sampe akhirnya Haniza nengahin kita. “Udah. Udah. Satu
sama.”
Spontan,
Irfan pun langsung masang muka super unmood.
Dia terus bilang kalo skornya satu kosong. Dia satu dan gue kosong.
Alhasil, gue
pun kesel dan bilang, “Yaudah. Gue nggak ikutan lagi.”
Irfan
langsung bilang begini, “Ah, mainnya kayak anak kecil, sih. Giliran kalah
nangis. Nggak kayak gue.”
Trus ada yang
nanya begini, “Emang lo gimana?”
Irfan pun
jawab, “Gue, mah, nggak nangis tapi cuma ngambek.”
Nah, waktu
kita lagi seru ketawa gara-gara denger ucapan si Irfan, tiba-tiba Lamborgini
yang kita naikin speednya makin
bertambah. Pas banget ini lagi di Turunan Setu.
Eh, tiba-tiba,
si-abang-yang-mukanya-super-bete ngerem mendadak.
CIIIIIIITTTTTTT!!!!!
Gue refleks
ngegeser ke arah Dhimas. Haniza hampir mau jatuh, tapi ditahan sama Irfan,
Endah berhasil pegangan di ujung angkot, dan Rizki juga kayaknya bae-bae aja di
depan. Alhamdulillah, nggak ada korban tewas satupun.
Eh, dugaan
gue salah, deng!
Ternyata,
tadi tuh si-abang-yang-mukanya-super-bete belum ngerem sepenuhnya. So, angkotnya masih agak jalan. Nah, pas
si abang Lamborgini ngerem mendadak yang beneran, barulah berjatuhan korban.
Posisi Haniza
bikin gue ngakak. Apalagi posisinya Irfan. Posisi Rizki di depan juga kayaknya random banget. Untung gue bisa tahan di
tempat, jadinya gue nggak ngegencet Dhimas.
Tapi nahas,
Endah-Asmarani-Siregar-Situmorang-Situempang-Semoga-Bahagia-dan-kawan-kawan yang
duduk di sebelah kiri gue, udah lepas kendali dan segera meluncur ke arah gue
karena dia udah nggak bisa pegangan kuat di ujung angkot. Dan akhirnya, gue
yang awalnya lega karena nggak ngelukain Dhimas pun ke dorong gara-gara Endah
dan malah ngegencet Dhimas.
Ugh.
Alhasil, gue ketawa
nggak berhenti-berhenti sampe perut gue bener-bener sakit. Apalagi kalo inget
posisinya Haniza waktu hampir jatuh, Irfan yang rada-rada, sama Rizki yang random. Di tambah ekspresinya Endah
waktu meluncur bebas ke arah gue. Dan juga mukanya Dhimas yang
udahlah-gue-pasrah waktu gue gencet! Hahahahaaaaa….
Ya Allah. Ini
si sopir Lamborgini-nya nggak merasa bersalah banget ya? Dikira dia pembalap
mobil F1 apa? Dengan santainya dia ngerem mendadak di turunan yang curam banget
tanpa memikirkan nasib enam anak yang sebentar lagi Insya Allah lulus. Apa dia
nggak liat kalo tampang kita innocent
tapi sebenernya banyak banget dosa?
Udahlah. Yang
penting nggak ada korban jiwa. Wkwkwk.
And finally, kita semua
sampe dengan selamat ke rumah masing-masing. Khusus untuk gue, gue pun langsung
buka laptop dan nulis tragedi mobil Lamborgini hari ini.
Cuma satu
harapan gue. Semoga sopir-sopir Lamborgini yang lain, mikir bahwa keselamatan
penumpang adalah prioritas utama! (Eaeaea).
Note:
Maksud
Lamborgini di sini adalah angkot. So,
jangan salah kaprah, guys! Haha.
Don't You Remember
When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single word was said,
No final kiss to seal any seams,
I had no idea of the state we were in,
You left with no goodbye, not a single word was said,
No final kiss to seal any seams,
I had no idea of the state we were in,
I know I have a fickle heart and
bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
But don’t you remember?
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
When was the last time you thought
of me?
Or have you completely erased me from your memory?
I often think about where I went wrong,
The more I do, the less I know,
Or have you completely erased me from your memory?
I often think about where I went wrong,
The more I do, the less I know,
But I know I have a fickle heart
and bitterness,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
And a wandering eye, and a heaviness in my head,
But don’t you remember?
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
Gave you the space so you could
breathe,
I kept my distance so you would be free,
And hope that you find the missing piece,
To bring you back to me,
I kept my distance so you would be free,
And hope that you find the missing piece,
To bring you back to me,
Why don’t you remember?
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
Don’t you remember?
The reason you loved me before,
Baby, please remember me once more,
When will I see you again?
*
Terinspirasi dari lagu “DON’T YOU
REMEMBER”, gue punya puisi buat kalian dengan judul yang sama. Written by myself and dedicated to my ex.
Maaf kalau puisinya kurang bagus dan agak lebay. Hehe. Dan satu lagi, puisi ini
bukan untuk menjelek-jelekkan siapapun. Just
enjoy it guys!
Don’t You Remember?
Kepergiannya meninggalkanku
Bukanlah
kehancuran bagiku
Senyumnya
yang kini bukan milikku
Bukanlah
masalah untukku
Tawanya
yang kini bukan bersamaku
Bukanlah
beban bagiku
Tapi
sayang,
Aku
tetaplah seorang perempuan
Yang
akan lemah bila merasakan kepedihan
Tatapan
dinginnya
Membuatku
bertanya, mengapa aku bisa jatuh hati padanya?
Kata-katanya
yang tajam
Membuatku
sadar bahwa ia tidak menginginkanku lagi
Kini,
kami bagaikan dua orang yang tak saling mengenal
Salahkah
bila aku ingin ia kembali seperti dulu?
Salahkah bila
aku kecewa dengan sikapnya kini?
Salahkah
bila aku melakukan hal yang sama padanya?
Dan,
salahkah bila kini aku ingin menjauh darinya?
Tatapanku
kosong saat melihatnya menerawang
Jauh
memikirkan sesesorang
Seseorang
yang mungkin lebih baik dariku
Atau
mungkin, ia sedang mencoba
Mencoba
menghapus diriku dalam memorinya
Tapi,
haruskah secepat ini?
Aku
memang tidak sempurna
Aku
bukanlah wonder woman yang kuat
Aku
juga tidak memiliki apa-apa
Tapi
ingatkah alasanmu ketika memilihku dulu?
Aku
tak ingin mengulang kesalahan yang sama
Karena
aku tahu
Kini
kamu lebih senang bersamanya
Dan
aku hanyalah secuil masa lalumu yang tidak berharga
Aku
tidak berharap banyak darimu
Aku
hanya ingin kamu mengingatku sebagai seorang sahabat
Seperti
dulu
Saat
kita belum memiliki rasa yang sama
Bisakah
kita berdamai sebagai seorang sahabat kembali?
Tertawa
lepas seperti dulu bersama yang lain
Tidak
ada kerisauan saat kamu melihatku
Tidak
ada kerapuhan saat aku melihatmu
Hanya
satu hal yang kini aku inginkan
Ingatlah
aku kembali seperti aku mengingatmu.
R, please remember me once more.
R, please remember me once more.
Langganan:
Postingan (Atom)